Tuesday 9 April 2013

Jangan Menunggu Besok Untuk Berkarya


Sudah berbagai karya yang sudah kutulis, dan hampir semua berahir di tempat sampah. Dari mulai karya yang berjudul Batasan Menghambat Kita Berkembang, Bungaku yang Terlupakan, dan beberapa cerpen lainya, semuanya berahir ditempat sampah tanpa ada sisa. Aku pernah mencoba berkonsultasi untuk kesempurnaan karyaku, akan tetapi bukan kesempurnaan yang aku dapatkan. Melainkan keragu-raguan untuk memulai karena rasa takud yang timbul karna khawatir apabila nanti karyaku gagal. Pada akhirnya aku hanya memperoleh keraguan akan apa yang aku lakukan.
Berdasarkan pengalaman tersebut akupun sadar, “Sebuah karya tidak ada yang sempurna”. Semua karya baik tertulis maupun tidak, pasti memiliki kekurangan. Dan ketika seseorang bilang ,”Karyaku sempurna”, itu bukan lah kesempurnaan dari karya, akan tetapi kepuasan pembuat karya tersebut. Oleh sebab itulah aku mulai mencoba membuat karya dan selalu berusaha berkembang. aku mencoba untuk menulis karya tidak peduli itu sempurna atau tidak. Ketika orang bilang karyaku memiliki kekurangan, bukan refisi yang aku lakukan, akan tetapi membuat karya lagi. Karna pada dasarnya sebuah karya seni bukanlah sebuah makalah yang setiap saat perlu direfisi. Karna menurut saya pribadi, sebuah karya seni adalah hasil cipta yang berasal dari diri sendiri, dan biasanya melambangkan apa yang kita fikirkan pada saat itu. Karna itulah merubah sebuah karya seni, adalah hal yang tidak perlu dilakukan. Yang harus dilakukan ketika kita membuat kesalahan pada saat membuat karya adalah dengan membuat karya selanjutnya yang membahas tentang kesalahan-kesalahan yang ada pada karya tersebut.
Semua orang memiliki kemampuan untuk menciptakan karya seni, akan tetapi cuman beberapa orang saja yang memiliki keberanian untuk mau mengeluarkan bakat mereka untuk menciptakan karya seni. Dan perlu diingat, dari orang-orang yang mau menciptakan karya seni, hanya sebagian kecil yang telah berfikir untuk menjadi pencetus atau pembuat jalan sendiri. Kita semua masih mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh orang-orang yang mendahului kita. Kita masih menjadi pengikut, dan kita semua masih belum bisa membuat jalan untuk kita sendiri. Jadi yang menjadi pertanyaan kita semua, “Kapan kita bisa membuat jalan untuk menarik orang mengikuti jalan kita? dan kapan kita mulai untuk membuat jalan kita sendiri? dan kapan kita mulai membuat karya?”.
Jawaban yang tepat dari pertanyaan diatas, bukan besok atau lusa, akan tetapi sekarang. Sekaranglah saatnya kita untuk mulai membuat karya, saatnya kita berfikir kedepan. Karna pada dasarnya seorang pemain akan lebih dihargai dari pada penonton. Bagi yang sudah terlalu sering menjadi penonton, apakah kalian puas jika hanya menjadi penonton? 
Jika kalian sudah bosan bergegaslah untuk menciptakan karya seni seni.

No comments:

Post a Comment

Komentar Yang Sopan dan membangun akan berguna untuk membuat blog ini lebih baik lagi..