“Mungkin kita tidak harus bersama” kata Intan sambil melai melangkah pergi
meninggalkanku. Aku tak begitu paham apa yang terjadi, karna aku merasa pernah mengalaminya. Yang
bisa aku lakukan hanya berusaha menahan rasa sakit yang aku rasakan saat ini.
Aku hanya diam dalam kesakitan yang membuatku tak bisa bernafas sehingga
membuat dadaku sakit. “Intan... tolong lepasin aku dari jeratanmu, aku tak
ingin mengenal kesakitan. Intan... jika kau memang ingin pergi dariku, pergilah
dariku dengan membawa kenagan kita bersama, jangan tinggalkan sedikitpun
kenangan yang kita membuat kita saling menyakiti. Intan... tolong... biarkan
aku bebas... aku ingin bebas... aku hanya ingin be..”
“Mamas...!!!
Bangun mas...!!” terdengar suara adikku yang membangunkanku dipagi hari. Untuk
sejenak aku terdiam, dan aku merasakan pipiku basah oleh sesuatu, dan aku
menyadari kalau itu adalah airmata yang keluar karena mimpi aku tadi malam.
“Mamas nangis lagi?? Cari pacar baru aja mas mas..!! dari pada mamas terus
teringat sama mbak Intan!!” kata adikku. Akupun tersentak mendengar kata-kata
adikku yang terlalu terang-terangan berkata seperti itu. Akupun langsung pergi
meninggalkan dan langsung menyelesaikan pekerjaan rumah tanpa berkata sepatah
katapun dan mandi. “Pacar baru? Memang semudah itu melakukanya?” kataku dalam
hati. Memang benar mencari pacar baru bukan solusi yang buruk untuk mengatasi
tromaku ini, akan tetapi dari dalam diri aku sendiri masih belum ada fikiran
sampai sejauh itu.
Lanjutkan Baca Full versi>>>
maaf untuk selanjutnya postingan akan di upload di shafinstyle.blogspot.com
Karna blog ini sudah tidak ter urus... terimakasih... dan cerita yang lain ada di Shafinstyle.blogspot.com
Lanjutkan Baca Full versi>>>
maaf untuk selanjutnya postingan akan di upload di shafinstyle.blogspot.com
Karna blog ini sudah tidak ter urus... terimakasih... dan cerita yang lain ada di Shafinstyle.blogspot.com
No comments:
Post a Comment
Komentar Yang Sopan dan membangun akan berguna untuk membuat blog ini lebih baik lagi..